Ditemukannya sejumlah laporan dimana intoleransi dan fanatisme terhadap agama diajarkan di sekolah, dinilai pakar etika politik STF Diyarkara Romo Frans Magnis-Suseno sebagai kondisi dimana pemerintah wajib memulai pendidikan dengan keutamaan ke arah toleransi.
Menurut Rohaniawan Katolik ini, hal itu perlu dimulai agar fenomena yang membahayakan ini tidak menyebar yang dapat menyebabkan generasi muda kehilangan pandangan mengenai indahnya kebersamaan dalam keberagaman. Mengajarkan nilai toleransi harus dianggap sebagai sebuah keharusan.
“Di situ ada dua poin yang penting. Yang pertama bahwa toleransi bukan berarti mengatakan semua keyakinan sama dan sebagainya. Dan yang kedua, belajar menerima bahwa orang dengan keyakinan yang berbeda. Nah yang dua hal itu yang harus diajarkan pada anak (sejak) kecil,” ujarnya.
Menanamkan nilai menghargai setiap orang dengan keberagaman dan perbedaaan sejak dini kepada anak akan membuat mereka tidak terpengaruh terhadap hasutan-hasutan menyesatkan yang cenderung fanatis dan sempit. Pemerintah pun wajib membuat program dimana nilai toleransi diutamakan diajarkan di setiap sekolah.
Baca Juga Artikel Lain
Sumber : VOA